Selasa, 23 Oktober 2012

Diam membuat jarak

Asa terhindarkan rasa. Kadang, menyapa saat enggan dilihat. Aku bersama segenggam kenanganku. Tercampur dalam ketakutan. Kemaren, angin membawanya dan sekarangpun angin yang menyapunya. Entah besok atau nanti.
Utuh tanpa terpecah. Wujud dari ketakutan akan memulai. Tanya pun tidak tersampaikan. Kenapa?
Ucapkan selagi kau bisa berkata. Peluk erat selagi kau bisa mendekap. Rengkuh selagi ada kekuatan. Tapi tak ada. Hanya diam.
Lalu? Salahkah bila angin pun tak sepoi? Salahkah bila suarapun hanya sayup?
Lihat lelah tatap mata ini. Lihat katupan bibir yang tergertak. Aku takut! Karena... Takut kehilangan lagi...