Sabtu, 01 November 2014

ANGEL..(bukan malaikat). Angel yang tepat untuk foto yg 'bercerita'..

Angel, menentukan hasil. Yap! Gw setuju sama kalimat ini. Apalagi kalau foto selfie. hehehe..
Uda lama gw ga mosting tentang foto memfoto.. Lama juga uda ga hunting.. Hmmm..


Mungkin terdengar sederhana, tapi ada satu pesan penting yang sering dilupakan orang: bahwa Anda pertama-tama harus tahu dulu apa yang Anda ingin sampaikan. Jadi, langkah pertama adalah: visualisasi. Misalnya, gw punya pilihan untuk mengambil foto dari arah depan atau samping (dengan derajat yang bervariasi); selain itu gw juga bisa memotret burung itu sambil berdiri (angle dari atas ke bawah), atau gw bisa jongkok dan memotretnya dari samping (sejajar). Apakah angle turun itu jelek? Apakah angle dari depan itu jelek? Entahlah, tapi yang jelas bukan itu yang ada di visualisasi gw. Hehe :)

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih angle:

Dari arah manakah obyek perlu difoto untuk menyampaikan apa yang gw ingin sampaikan?

Bayangkan Anda melihat seorang gembel sedang tidur di trotoar. Anda punya pilihan untuk mengambil fotonya tegak lurus dari samping (sehingga badannya melintasi frame), atau dari arah kepala ke kaki, atau dari arah kaki ke kepala; begitu juga Anda bisa memotret dari atas ke bawah, atau sejajar (mungkin perlu jongkok?). Mana yang lebih bisa menyampaikan apa yang ingin Anda sampaikan (rasa kasihan, rasa kagum, atau sekedar snapshot kehidupan?).

Ada beberapa “aturan” yang bisa diikuti tentang pengambilan angle; misalnya, angle dari atas ke bawah biasanya menggambarkan XXX, atau angle dari bawah ke atas akan memberikan kesan YYY, tapi menurut gw ini hal yang tidak begitu penting untuk dihafalkan. Lebih baik kita mencoba sendiri dan melihat hasilnya. Gw lebih suka tidak mengurung kreatifitas Anda dengan mengajari bahwa angle begini akan menghasilkan kesan begitu. Siapa tahu Anda bisa menemukan penggunaan angle yang menimbulkan efek yang berbeda dari yang selama ini dipakai :)

Apa yang sebaiknya digunakan sebagai background atau foreground?

Pilihan angle mempengaruhi apa yang masuk dalam frame, bahkan jika hanya sebagai background yang tidak focus sekalipun. Dalam kasus gembel di atas, jika Anda mengambil angle tegak lurus, maka mungkin yang masuk dalam frame Anda hanyalah gembel tersebut dan sepotong trotoar dan tembok. Jika Anda mengambil angle lebih miring, maka mungkin sebagian dari pemandangan jalanan akan terekam juga dalam frame Anda.

Background/foreground apa yang memperkuat foto?

Apakah pemandangan jalanan tersebut akan membantu memperkuat foto Anda? Ini kembali tergantung pada apa yang ingin Anda sampaikan. Apakah Anda lebih suka jika fotonya simpel dan hanya berisi sang tunawisma, trotoar dan tembok saja? Terserah Anda :)

Apakah obyek cukup kontras dengan background?

Foto cenderung menjadi lebih kuat jika obyek bisa teridentifikasi dengan jelas; antara lain dengan membuat kontras yang cukup tinggi antara obyek dengan background.

Di contoh foto burung di atas, misalnya, si burung mempunyai kontras tinggi di sebagian besar tempat. Kontras cukup rendah di bagian “dagu”, misalnya, (kepala bagian bawah, di pangkal paruh), di mana burung yang putih bertemu dengan background yang putih juga. Sedangkan di bagian badan, kontras cukup tinggi dengan bulu berwarna putih dan background hitam.

Hal ini lebih mudah untuk dipraktekkan di foto berwarna, karena jumlah warna yang sangat banyak, memungkinkan obyek lebih terpisah dari background; jika foto hitam putih besar kemungkinan Anda mendapatkan obyek abu-abu berbaur dengan background yang abu-abu juga….

Begitulah kira-kira cara memilih angel menurut gw. Satu hal yang penting, Kaki yang bergerak, bukan tangan...
Okay, Keep Shooting :)

Ngg...


Sekali. Itu cukup. Dua kali. Mungkin itu lebih menegaskan.
Memberi kekuatan yang hanya puing. Tapi masih berbagi. Terlihat baik walau sebenarnya sangat terpuruk.
Sekali ini saja, aku tahu mungkin berat. Membuat semuanya terkumpul utuh. Yang kenyataannya sudah beterbangan butirannya. Sanggupkah? Iya, kamu sanggup. Tapi bertahan, itu pilihanmu.
Bisa disebut anugerah, bila itu lebih dari sedetik bisa membuat tersenyum. Walau selebihnya luka.
Aku lelah. Kamu lihat?
Anggap mereka berbeda arah. Menunjukkan betapa cerianya tujuan ini. Aku merasa jenuh.
Sendiri pilihan yang bijak. Tapi kadang aku butuh lebih dari dua penyangga.
Aku kangen..