Senin, 09 April 2012

I'm okay mom. Don't cry,i'm okay..


*I'm just a little bit
Caught in the middle
Life is a maze
And love is a riddle
I don't know where to go
I can't do it alone
(I've tried)
And I don't know why*

"ren, kamu kenapa nak?" suara di balik handphone kairen membuat lagu yg di dengerin kairen paused. Wanita terpenting dalam hidup kairen menelponnya lagi setelah 5 missed call tadi pagi kairen abaikan.
"gak da apa2 mi'. Emang kenapa?"
"Ummi mimpi gak enak.. Ceritalah kalau ada apa-apa"
"Gak apa-apa mi'.. Kairen mau shalat, tutup dulu telponnya ya?"
*klek*

*Slow it down
Make it stop
Or else my heart is going to pop
'Cuz it's too much
Yeah, it's a lot
To be something I'm not*


Kairen tetap ingin menyimpan ini. Berharap hanya dirinyalah yang akan tersakiti dan tidak membuat kedua orangtuanya tambah memandang buruk keluarganya.
Tapi...
Kairen memencet log calls barusan dan memencet log calls terakhir tadi,yang paling atas tentunya.
Air mata kairen tidak bisa lagi di bendung. Mengalir deras.
"iyya ren,ada apa?"
"lagi apa mi'?" Air mata kairen tak terbendung lagi. Apalagi setelah mendengar suara teduh wanita yang sangat ia cintai.
"ren, kenapa nangis? ada apa?"
"aku lelah mi'. Aku ingin pulang. Ummi',aku capek." Isak kairen makin menjadi.
Tanpa ia sadari ia mengoceh,menceritakan semua hal yang membebaninya. Seakan ia sekarang berada di pangkuan ibunya. Air matanya makin mengalir deras..
"mi', aku mencintainya. Sangat. Tapi kenapa makin membuat ummi' sakit? Pukul aku mi', bilang kalau ummi' gak ridha. Apapun akan aku lakukan."
"ren, sudah nak.. Ummi' kesana tah? Nemenin kamu?"
Suara yang teduh itu pun diringi dengan isak tangis. Semakin membuat hati kairen teriris.
"Sudah mi', gak papa. Kairen gak papa ko.." Ucap kairen berusaha menghilangkan isaknya. Diiringi dengan sunggingan senyum di bibirnya.
"mi', kairen mau shalat. Sudah adzan. Yang tenang ya? Kairen gak papa ko. Assalamualaikum"
Tanpa mendengar jawaban dari balik telepon, kairen menutup teleponnnya. sekarang, tangisnya makin menjadi. Memposisikan diri seperti bayi di dalam rahim, air mata membanjiri bantalnya. Ia merengkuh lututnya erat.

Kamis, 05 April 2012

Kairen

"Yap!.. Gue meluncurrr..." kairen membenahi tas dan alat tulisnya.

Hari itu adalah hari yang di nanti2 oleh kairen. Orang yang paling dicintainya dihidupnya akan menghampirinya. Berencana liburan dan menghabiskan waktu dengannya. Bapak, Ibu, Aya', Mbak dan kakak iparnya sedang dalam perjalanan untuk menjemputnya di kampus untuk jalan2.

"Bi.. Dimana? Ke kampus aja ya? Sekalian nganterin kakak ke bandara.." Suara kairen terengah sambil menuruni tangga dengan handphone nempel di telinganya.

"iyya, ini di jalan. sudah dekat kampusmu.." Suara orang yang dicintai kairen nampak lesu di balik handphone kairen. Itulah Bapak kairen yang baru sembuh dan recovery dari sakitnya.

Kairen menuruni tangga menuju kantin.

Di kantin...

Mata itu teduh, selalu berbinar saat melihat kairen. Tampilannya yang anggun dan rapi menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang dewasa dan bijaksana. Tidak lelah ia menatap disetiap gerak kairen. Disetiap tatapan selalu di iringi dengan sesungging senyum.
Awid adalah anak 2006 satu tahun diatas kairen, sosok yang penuh wibawa, bijaksana, dan menenangkan bila berbicara. Siapa yang tidak tahu bahwa kairen adalah wanita yang sering ia lihat dari kejauhan, tanpa berani ia hampiri. Hampir setiap teman seangkatan kairen dan beberapa angkatan awid yang mengetahuinya.

"Ren! Lo pulang? Gak makan dulu?" Sela eness sambil melambaikan tangannya, menghentikan langkah kairen yang agak terburu2.
"ya nih, gue pulang. Tapi nunggu jemputan. Keluarga gue mau kesini."
"cieee.. tatapan matanya menarik hati.." Ucap eness sambil meniru gaya A.Rafiq dan mencolek kairen..
"apaan sech?"
"itu lhoo.. si bijak. si secret admirer.. haha"
"sumpeh lo? dimanaa?"
"dibelakang lo. makanya kalo jalan noleh kanan kiri cee.."
"haduhh.. ngeliatin gue gak?"
"ya iyalah pasti.. waaah..."
"ness..ampuuun... gue kemaren ketemu dia pas di ruang baca. yaelaah... haduuuh.. gue bingung mau bersikap gimana. Supaya dia tuh gak terus2an seperti itu. secara hati gue kan tetep yang dulu..."
"emang dia bilang apa ke lo ren?"
"ya gue pura2 telpon gitu di belakang dia. suara gue emang sengaja di loud.. seolah2 gue tu telpon sama cowo. agak mesra gitu.."
"owalah reen.. kalo dia berprinsip sebelum janur kuning melengkung? nah lho?"
"alaahh... gak taulah gue.. lo gak pulang?"
"kagak.. gue masih nunggu si tika."

suara hape kairen berdering. Keuarganya sudah menunggu di parkiran. sepasang mata teduh itu tetap memandangi kairen, seolah kairen adalah film box office yang wajib di tonton dan masuk nominasi oscar.. * nah loh?! haha *

"ness.. gue duluan ya"
"oleh2nya ren.. dibagi"
"udah gendut lo, gak baik pamali.."
"ooo..dasar cungkring" sambil melempar sedotan ke kairen..

di mobil..dalam perjalanan..

"dek..ini nganter mas dulu ya ke bandara?" mbak kairen menyambut saat kairen baru saja masuk.
"boleh mbak.. tapi aku gak ikut ya mbak. di ksot aja. nanti kalau udah, ke kostku aja"
"lha nanti yang nyetir siapa? mbak gak gitu hafal medan surabaya"
"iyya, aku ikut.."
saat itu dalam hati kairen sedang memikirkan seseorang. Seseorang yang masih mendengarkan tangis kairen.
"keluargaku disini. jadi kesini?" *pending*
"abimu jadi MRI?" *SMS masuk*
"Besok,soalnya pake contrast" *sent*

kairen menghembus nafas dalam. Lelah,entah kenapa. Sorot mata yang inginkan keteduhan. Dalam hatinya, menangis mengingat semua. Rasanya ingin dia memutar waktu. Mengembalikan semuanya seperti dahulu. Melewati hari dengan senyuman,tanpa beban. sekarang.. senyuman kairen tidak selaras dengan hatinya. Ia merengkuh lututnya,pertanda lelah melangkah tapi harus tetap berjalan. ia memejamkan matanya,lelah melihat sekitar tetapi harus tetap memandang ke depan. ia menyandarkan kepalanya, seolah tidak ingin lagi mengingat tetapi harus tetap berpikir ke depan.
Beban yang terdalam tapi tak berdasar. Teriakannya sudah tidak lagi menggema.

"Ren, sudah makan nak?" suara ibu kairen memecah lamunan kairen.
"belum mi', nanti sama fira sekalian" *senyum*
"fira sudah dari tadi tidurnya mbak?" ucap kairen sambil mengelus kepala fira. keponakan kairen satu2nya.
"iyya,sejak dari blega tadi"
"ooo.. aku turun disini aja mbak"
"dek, nanti siangan siap2 ya"
"iyya"

di kamar kairen..

Kairen merebahkan tubuhnya. Ia melihat BBnya. Tidak ada satupun BBM yang masuk.
"hhhuuuuufffh...." desah nafas kairen.
Ia memejamkan matanya. Dalam hatinya,ia tidak ingin seperti ini terus. Lelah menyelimuti dirinya saat ini.
"ahhh...mandi ren,mandi.. Ganti baju. Trus habis ini nyetirin keluarga liburan bareng. Harimu akan menyenangkan. Ke mall, makan bareng, Ke bonbin dan banyak lagi.. Semangaaaaaatttttt....." Ucap kairen pada dirinya sendiri, lebih tepatnya pada bayangannya di depan kaca.

-----------------#############*****************###########---------------------------


Want to share my trip with my fam :

otw to bonbin


di danau depan kampus



with abi..

nothing gonna changes my love for you

Malamku diiringi dengan kata itu. Oh god.. So touch.
Semenjak sore surabaya di selimuti mendung. Saat ini hujanpun masih menyelimuti surabaya.
Aah.. Ditemani Hot capuccino dan Laptop serta playlist yang mantep. Jadi bener2 semangat melewati malam.

My playlist tonight :