"Yap!.. Gue meluncurrr..." kairen membenahi tas dan alat tulisnya.
Hari itu adalah hari yang di nanti2 oleh kairen. Orang yang paling dicintainya dihidupnya akan menghampirinya. Berencana liburan dan menghabiskan waktu dengannya. Bapak, Ibu, Aya', Mbak dan kakak iparnya sedang dalam perjalanan untuk menjemputnya di kampus untuk jalan2.
"Bi.. Dimana? Ke kampus aja ya? Sekalian nganterin kakak ke bandara.." Suara kairen terengah sambil menuruni tangga dengan handphone nempel di telinganya.
"iyya, ini di jalan. sudah dekat kampusmu.." Suara orang yang dicintai kairen nampak lesu di balik handphone kairen. Itulah Bapak kairen yang baru sembuh dan recovery dari sakitnya.
Kairen menuruni tangga menuju kantin.
Di kantin...
Mata itu teduh, selalu berbinar saat melihat kairen. Tampilannya yang anggun dan rapi menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang dewasa dan bijaksana. Tidak lelah ia menatap disetiap gerak kairen. Disetiap tatapan selalu di iringi dengan sesungging senyum.
Awid adalah anak 2006 satu tahun diatas kairen, sosok yang penuh wibawa, bijaksana, dan menenangkan bila berbicara. Siapa yang tidak tahu bahwa kairen adalah wanita yang sering ia lihat dari kejauhan, tanpa berani ia hampiri. Hampir setiap teman seangkatan kairen dan beberapa angkatan awid yang mengetahuinya.
"Ren! Lo pulang? Gak makan dulu?" Sela eness sambil melambaikan tangannya, menghentikan langkah kairen yang agak terburu2.
"ya nih, gue pulang. Tapi nunggu jemputan. Keluarga gue mau kesini."
"cieee.. tatapan matanya menarik hati.." Ucap eness sambil meniru gaya A.Rafiq dan mencolek kairen..
"apaan sech?"
"itu lhoo.. si bijak. si secret admirer.. haha"
"sumpeh lo? dimanaa?"
"dibelakang lo. makanya kalo jalan noleh kanan kiri cee.."
"haduhh.. ngeliatin gue gak?"
"ya iyalah pasti.. waaah..."
"ness..ampuuun... gue kemaren ketemu dia pas di ruang baca. yaelaah... haduuuh.. gue bingung mau bersikap gimana. Supaya dia tuh gak terus2an seperti itu. secara hati gue kan tetep yang dulu..."
"emang dia bilang apa ke lo ren?"
"ya gue pura2 telpon gitu di belakang dia. suara gue emang sengaja di loud.. seolah2 gue tu telpon sama cowo. agak mesra gitu.."
"owalah reen.. kalo dia berprinsip sebelum janur kuning melengkung? nah lho?"
"alaahh... gak taulah gue.. lo gak pulang?"
"kagak.. gue masih nunggu si tika."
suara hape kairen berdering. Keuarganya sudah menunggu di parkiran. sepasang mata teduh itu tetap memandangi kairen, seolah kairen adalah film box office yang wajib di tonton dan masuk nominasi oscar.. * nah loh?! haha *
"ness.. gue duluan ya"
"oleh2nya ren.. dibagi"
"udah gendut lo, gak baik pamali.."
"ooo..dasar cungkring" sambil melempar sedotan ke kairen..
di mobil..dalam perjalanan..
"dek..ini nganter mas dulu ya ke bandara?" mbak kairen menyambut saat kairen baru saja masuk.
"boleh mbak.. tapi aku gak ikut ya mbak. di ksot aja. nanti kalau udah, ke kostku aja"
"lha nanti yang nyetir siapa? mbak gak gitu hafal medan surabaya"
"iyya, aku ikut.."
saat itu dalam hati kairen sedang memikirkan seseorang. Seseorang yang masih mendengarkan tangis kairen.
"keluargaku disini. jadi kesini?" *pending*
"abimu jadi MRI?" *SMS masuk*
"Besok,soalnya pake contrast" *sent*
kairen menghembus nafas dalam. Lelah,entah kenapa. Sorot mata yang inginkan keteduhan. Dalam hatinya, menangis mengingat semua. Rasanya ingin dia memutar waktu. Mengembalikan semuanya seperti dahulu. Melewati hari dengan senyuman,tanpa beban. sekarang.. senyuman kairen tidak selaras dengan hatinya. Ia merengkuh lututnya,pertanda lelah melangkah tapi harus tetap berjalan. ia memejamkan matanya,lelah melihat sekitar tetapi harus tetap memandang ke depan. ia menyandarkan kepalanya, seolah tidak ingin lagi mengingat tetapi harus tetap berpikir ke depan.
Beban yang terdalam tapi tak berdasar. Teriakannya sudah tidak lagi menggema.
"Ren, sudah makan nak?" suara ibu kairen memecah lamunan kairen.
"belum mi', nanti sama fira sekalian" *senyum*
"fira sudah dari tadi tidurnya mbak?" ucap kairen sambil mengelus kepala fira. keponakan kairen satu2nya.
"iyya,sejak dari blega tadi"
"ooo.. aku turun disini aja mbak"
"dek, nanti siangan siap2 ya"
"iyya"
di kamar kairen..
Kairen merebahkan tubuhnya. Ia melihat BBnya. Tidak ada satupun BBM yang masuk.
"hhhuuuuufffh...." desah nafas kairen.
Ia memejamkan matanya. Dalam hatinya,ia tidak ingin seperti ini terus. Lelah menyelimuti dirinya saat ini.
"ahhh...mandi ren,mandi.. Ganti baju. Trus habis ini nyetirin keluarga liburan bareng. Harimu akan menyenangkan. Ke mall, makan bareng, Ke bonbin dan banyak lagi.. Semangaaaaaatttttt....." Ucap kairen pada dirinya sendiri, lebih tepatnya pada bayangannya di depan kaca.
-----------------#############*****************###########---------------------------
Want to share my trip with my fam :
otw to bonbin
di danau depan kampus
with abi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar