Senin, 05 Juli 2010

Diam

Aku menghilang seperti bulan ditingkap gerhana
Aku diam membujur merasakan keterhempasan perasaan..
Begitu egoisnya malam,menyelimuti dan menguasai semua yang ada didalamnya..
Anginpun mengalun rendah,hanya menyapa akar2 bougenville didepanku..
Sunyi,hingga daunpun enggan meregangkan urat2nya...
Berharap,angin segar menyapa jilbabku dan menyapu wajahku..
Berharap,tetes embun menyegarkan garis lebam mataku..
Berharap,matahari mencerahkan wajahku yang pucat pasi..
Semua tak ada,semua ikut diam...
Angin hanya mengalun melewati telapak kakiku.
Embunpun tak beranjak dari urat daun yang entah berapa lama kutunggui didepanku. . .
Dan matahari pun hanya memantulkan sinarnya sedikit menjadi rembulan yang berkedip pun enggan. . .
Terlintas dibenakku,hambaMu rabbi. . . HambaMu yang telah lebur menyatu dikalbuku.. Ia diam,tak mau melihatku yang tanpa lelah mendoakannya. Tak ingin menderngar suaraku,sama halnya dengan bougenville yang selalu diam. . Dengan nanar ku berdoa,jazakallahu khairan. . . .
Jagalah ia rabb,mudahkanlah segala urusannya...

Kamis, 01 Juli 2010

Sampai kapan?!

Sore yang indah. Ruangan yang tidak asing lagi bagiku sebulanan ini sangat tenang. Mentari sore menyinari lewat celah2 jendela menambah keeksotikan ruang kecil yang kutempati. Hmmmh. . . . Tenang,damai,meskipun dalam hati berkecamuk. Sudah beberapa hari ia diam,tak berdering sama sekali apalagi menunjukkan nama dia di layarnya. . .
Mau sampai kapan?
Disetiap harinya,mau mengingatku 1detik aja mungkin tak terlintas.
Mau sampai kapan?
Terbesit tanya tentang keberadaanku pun mungkin tak pernah terpikir olehnya. . .
Mau sampai kapan?
Aku bertahan dengan keadaan yang seperti ini?
Aku ingin tahu bagaimana ia sekarang,sedang apa atau apalah.. Smua hal tentangnya,aku ingin tahu..
Tapi???
Orang yang tidak mau tahu aku,kenapa aku harus selalu mengalah? Sudah cukup aku mengalah dan bersabar. . .
Kmaren,aku sudah mengalah,karena sayang dan cintaku ke dia mengalahkan semuanya.. Aku telpon,yang ada malah bicara ma orang lain. . .
Kmaren sore tiba2 dia telpon,subhanallah alangkah bahagia tak terperi hati ini. . . Tapi keadaan tak mendukung. . . Dia berjanji malamnya dilanjutkan. Tapi apa? Semalam tak ada sapa dan tanya,bahkan sampai pagi menjelang,tak ada..
Rabb,kuatkan aku. Bantu aku bertahan dengan segunung kekecewaan dihatiku...