Minggu, 22 Maret 2009

melewti hari dengan gangren


lihat gambar yang di samping kan?????itulah yang aku hadaoi sehari-harinya...baunya?????jangan tanya!!!maknyus pren!!!!Komplikasi Diabetes Mellitus (DM) yang paling berbahaya adalah komplikasi pada pembuluh darah. Pembuluh darah besar maupun kecil ataupun kapiler penderita DM mudah menyempit dan tersumbat oleh gumpalan darah (angiopati diabetik)
Jika sumbatan terjadi di pembuluh darah sedang atau besar di tungkai (makroangopati diabetik) tungkai akan lebih mudah mengalami gangren diabetik, yaitu luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk. Bila sumbatan terjadi pada pembuluh darah yang lebih besar, penderita DM akan merasa tungkainya sakit sesudah ia berjalan pada jarak tertentu, karena aliran darah ke tungkai tersebut berkurang dan disebut claudicatio intermitten.
Beberapa faktor secara bersama-sama berperan pada terjadinya ulkus/gangren diabetes. Dimulai dari faktor pengelolaan penderita DM terhadap penyakitnya yang tidak baik, adanya neuropati perifer dan autonom, faktor komplikasi vaskuler yang memeperburuk aliran darah ke kaki tempat luka, faktor kerentanan terhadap infeksi akibat respons kekebalan tubuh yang menurun pada keadaan DM tidak terkendali, serta kemudian faktor ketidaktahuan pasien sehingga terjadi masalah gangren diabetik.
Secara umum, gangren diabetik biasanya terjadi akibat triad berikut :
1. Neuropati perifer
2. Insufisiensi Vaskuler Perifer (Iskemik)
3. Infeksi
4. Penderita yang beresiko tinggi mengalami gangren diabetik adalah :
5. Lama penyakit diabetes yang melebihi 10 tahun
6. Usia pasien yang lebih dari 40 tahun
7. Riwayat merokok
8. Penurunan denyut nadi perifer
9. Penurunan sensibilitas
10. Deformitas anatomis atau bagian yang menonjol (seperti bunion atau kalus)
11. Riwayat ulkus kaki atau amputasi
12. Pengendalian kadar gula darah yang buruk
Rangkaian yang khas dalam proses timbulnya gangren diabetik pada kaki dimulai dari cedera pada jaringan lunak kaki, pembentukan fisura antara jari-jari kaki atau di daerah kulit kering, atau pembentukan sebuah kalus. Jaringan yang terkena mula-mula menjadi kebiruan dan terasa dingin bila disentuh. Kemudian, jaringan yang mati, menghitam dan berbau busuk.
Cedera tidak dirasakan oleh pasien yang kepekaannya sudah menghilang dan bisa berupa cedera termal, cedera kimia atau cedera traumatik. Pengeluaran nanah, pembengkakan, kemerahan (akibat selulitis) atau akibat gangren biasanya merupakan tanda pertama masalah kaki yang menjadi perhatian penderita.
Gangren diabetik diklasifikasikan menjadi lima tingkatan, yaitu :
1. Tingkat 0
Resiko tinggi untuk mengalami luka pada kaki
Tidak ada luka
2. Tingkat 1
Luka ringan tanpa adanya infeksi, biasanya luka yang terjadi akibat kerusakan saraf.
Kadang timbul kalus
3. Tingkat 2
Luka yang lebih dalam, sering kali dikaitkan dengan peradangan jaringan di sekitarnya. Tidak ada infeksi pada tulang dan pembentukan abses

4. Tingkat 3
Luka yang lebih dalam hingga ke tulang, dan terbentuk abses
6. Tingkat 5
Gangren pada seluruh kaki

Klasifikasi gangren diabetik lain (gabungan dari klasifikasi Wagner dan Liverpool) :
Stadium Grade
A 0 1 2 3
Tanpa tukak atau pasca tukak
Kulit intak/utuh
Luka superfisial tidak sampai tendon kapsul sensi atau tulang
Luka sampai tendon atau kapsul sendi
Luka sampai tulang dan sendi
ntu pren...sekilas tentang gangren...
kapan2 ta bahas lagi tentang bagaimana cara penanganannya....
sekarang saya masih mau menikmati baunya yang aduhaaaaai....hwek,hwek,hwek,hwek...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar